Di zaman modern ini terbatasnya jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia sangat mempengaruhi tingkat pengangguran. Angka pengangguran di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan masih akan berada di kisaran 10%. Target pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,5% dinilai tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja di usia produktif. Pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5% jelas tidak bisa menekan angka pengangguran. Indonesia membutuhkan pertumbuhan setidaknya 7,3% per tahun untuk mengurangi angka pengangguran (Kompas,2010).
Lenbaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memproyeksikan angka pengangguran pada 2009 naik menjadi 9% dari angka pengangguran tahun 2008 sebesar 8,5%. Begitu juga tingkat angka kemiskinan 12-14% pada 2009. Kalau turun 1% saja angka kemiskinan 15,4% pada tahun 2008, berapa juta orang yang harus dikeluarkan dari kemiskinan. Sementara penyerapan kemiskinan tenaga kerja besar harapan tidak ada (Koran Indonesia,2008).
Sampai saat ini, dunia wirausaha belum menjadi alternatif sebagai karir masa depan para mahasiswa, padahal dunia wirausaha adalah pilihan yang paling rasional dalam segala kondisi perekonomian, apa lagi dalam situasi krisis. Kondisi ini sangat berpengaruh bagi pemerintah, intensi yang rendah terhadap dunia wirausaha bagi para mahasiswa akan menimbulkan beban dalam menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya. Intensi adalah keinginan seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Menurut Ajzen (1991) intensi memberikan petunjuk tentang seberapa kuat keinginan dan upaya seseorang untuk menampilkan suatu perilaku termasuk terhadap perilaku berwirausaha. Tinggi-rendahnya keinginan mahasiswa untuk berwirausaha dapat dimaknai sebagai tinggi-rendahnya intensi mereka dalam berwirausaha. Dengan demikian bagi dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi dituntut untuk selalu menyelaraskan rancangan kurikulumnya dengan permintaan pasar. Bila tidak, perguruan tinggi selalu dicap tidak mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Kondisi ini akan mengakibatkan munculnya pengangguran terdidik (Satryo dalam Kompas, 2003).
Peran wirausaha sangat dibutuhkan untuk menekan jumlah pengangguran yang akan berpengaruh terhadap laju perekonomian dan pembangunan. Seorang wirausahawan senantiasa berupaya melakukan inovasi untuk memperbaiki suatu keadaan. Dalam melakukan pencarian hal-hal baru, perlu memperhatikan efektivitas dan efisiensi dan bekerjasama dengan pihak lain sehingga dapat saling menguntungkan satu sama lain.
Dilihat dari pernyataan diatas, Saya ingin mengetahui sejauh mana minat dan bakat mahasiswa dalam berwirausaha. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, nantinya masa depan perekonomian bangsa ini akan ada di tangan mahasiswa itu sendiri. Entah itu sebagai seorang pelaku, pengamat, maupun analisis atau ahli di bidang ekonomi.
Maka saya merasa tertarik untuk membuat penulisan ilmiah dengan mengambil judul “Pengaruh Pendidikan kewirausahaan Terhadap intensi Berwirausaha Mahasiswa”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar